Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuhu.
Berangkat dari keinginan untuk sebanyak mungkin mencegah perbuatan keji dan mungkar, saya pun ikut aktif membantu guru saya, ustadz Abu Sangkan, dalam menyebarkan shalat khusyu’. Lebih lanjut, saya memberanikan diri untuk membuka pintu rumah bagi orang-orang yang datang untuk mempelajari shalat khusyu’. Saya sendiri sebetulnya tidak memiliki ilmu agama yang memadai. Belum pernah mengikuti pesantren, pengetahuan agama saya peroleh dari membaca dan mengikuti beberapa kegiatan pengajian. Saya juga bukan orang yang pandai berbicara. Saya adalah orang yang sering tergagap-gagap dan cepat kehabisan bahan jika harus berbicara sendiri. Untunglah, orang-orang yang datang ke rumah umumnya adalah para “pencari” sehingga berbagi pengalaman spiritual dengan mereka menjadi pembicaraan yang mengasyikan.
Pelahan tapi pasti, melalui tahap trial and error yang cukup panjang, akhirnya saya mulai menemukan format pelatihan shalat khusyu’ yang ringkas untuk diterapkan di rumah. Kegiatan halaqah akhirnya terselenggara secara rutin setiap Jum'at malam di rumah pun. Pelatihan tersebut merupakan kompilasi atas pemahaman saya dari pelajaran shalat khusyu’, makrifat dan hakekat yang telah saya terima dari ustadz Abu Sangkan. Keterbatasan kemampuan bicara, ilmu agama dan waktu, membuat saya harus memilih dan meracik pelajaran-pelajaran tersebut agar sesuai dengan kemampuan yang saya dalam menyampaikannya ke orang lain.
Dalam pertemuan pertama, biasanya saya hanya mengajarkan bagaimana kita bersikap ketika datang menghadap Allah. Saya hanya menggunakan dalil yang sudah diketahui bersama, yaitu rukun shalat. Ayat Al-Qur’an, hadits dan ketentuan fikih lainnya yang saya sampaikan, bisa dikatakan hampir semua orang sudah pernah mendengarnya. Saya hanya mengajak orang untuk memahaminya dari sisi yang berbeda lalu mencoba mempraktekkannya bersama dan merasakan perbedaan hasilnya. Karena itu, saya memberikan porsi yang cukup besar kepada latihan-latihan. Agar dengan penjelasan yang sedikit, orang sudah dapat memahami apa yang saya maksudkan tanpa perlu menjelaskannya secara panjang lebar.
Alhamdulillah dengan cara-cara tersebut, dalam pertemuan pertama yang memakan waktu sekitar 1,5 - 2 jam, umumnya orang telah mulai memahami dasar-dasar shalat khusyu' dan merasakan nikmatnya shalat berjamaah yang dilakukan setelah latihan. Selanjutnya shalat mereka mulai berubah. Shalat khusyu' mulai dapat dilakukan sendiri meskipun mungkin belum stabil dan durasinya pendek.
Dalam kesempatan ini, saya mencoba menuliskan materi pelatihan shalat khusyu’ yang biasanya saya sampaikan tersebut, termasuk latihan-latihan yang perlu dilakukan.
Membaca tulisan tentu berbeda dengan mengikuti pelatihan secara langsung. Dalam pertemuan langsung, saya bisa melihat langsung respon peserta dan memberikan koreksi apabila ada kesalahan dalam praktek. Dan yang lebih penting, memberikan motivasi untuk mencapai ketundukan hati jiwa yang diperlukan dalam shalat khusyu’. Karena itu, self motivation dalam bentuk keinginan yang kuat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan kesungguhan dalam melakukan latihan-latihan yang ada dalam buku ini sangat penting untuk dapat memahami apa yang saya sampaikan. Mudah-mudahan apa yang saya sampaikan dapat mudah diikuti dan bermanfaat kita semua.
Jika ada komentar atau kesalahan dalam terhadap tulisan ini, mohon dapat menyampaikannya melalui email : mardibros@gmail.com. Mungkin tidak semua email sempat saya balas, harap maklum. Anda juga dapat mengikuti diskusi shalat khusyu' di milis Dzikrullah dengan mendaftar di http://groups.yahoo.com/group/dzikrullah atau melalui http://www.dzikrullah.com/. Dapat pula bertanya dan mengikuti tuntunan langsung dengan mendatangi halaqah-halaqah shalat khusyu’ yang sebagian alamatnya ada di bagian belakang buku ini.
Selamat membaca.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
mardibros